Lama Baca 3 Menit

Legenda Tiongkok: Guan Yu, Si Jenderal Perang

02 December 2021, 15:22 WIB

Legenda Tiongkok: Guan Yu, Si Jenderal Perang-Image-1

Legenda Tiongkok: Guan Yu - Image from app.goo.gl

Bolong.id - Guan Yu (關羽), nama aslinya adalah Changsheng, kemudian diubah menjadi Yunchang. Pada tahun-tahun awalnya, ia melarikan diri dari kampung halamannya dan pindah ke Kabupaten Zhuo, Youzhou karena sebuah kejahatan. 

Pada masa Pemberontakan Serban Kuning, tepatnya tahun 188, tiga orang rakyat jelata bertemu di kabupaten Zhuo. Mereka adalah Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei, yang memiliki hasrat yang sama untuk berjuang membela negara dan mengembalikan ketentraman bangsa Tiongkok yang sedang bergejolak. Tak lama, mereka bertiga bersumpah sehidup semati untuk menjadi saudara di kebun persik yang terletak di halaman belakang rumah milik Zhang Fei. Liu Bei sebagai kakak tertua, diikuti dengan Guan Yu dan Zhang Fei.

Guan Yu bertempur bersama Liu Bei dan Zhang Fei dalam menumpas Pemberontakan Serban Kuning. Tak lama, semenjak negeri Tiongkok dikuasai oleh Dong Zhuo, Liu Bei dan kedua saudaranya bergabung dalam angkatan perang Gongsun Zan. Gongsun sendiri saat itu ikut dalam suatu koalisi penguasa daerah yang menentang Dong Zhuo. Dong menempatkan Hua Xiong untuk menjaga celah Sishui. Hua Xiong seakan tidak terkalahkan setelah membunuh 4 perwira pasukan koalisi, yaitu Bao Zhong, Zu Mao, Yu Shen dan Pan Feng. Guan Yu yang hanya seorang pemanah berkuda menawarkan diri untuk mengalahkan Hua Xiong. Saat tak ada pemimpin koalisi yang percaya, Guan Yu berjanji untuk memberikan kepalanya apabila gagal. Guan Yu kembali dengan kepala Hua Xiong saat anggur merah–yang dituang Cao Cao sebelum Guan Yu pergi–masih hangat.

Dikenal sebagai seorang jendral yang tangguh, Guan Yu dibujuk Cao Cao untuk menjadi pengikutnya saat ketiga bersaudara tercerai berai karena kejatuhan Xuzhou dan Xiapi. Zhang Liao, seorang jenderal Cao Cao dan kawan lama Guan Yu mencoba membujuk sang jenderal untuk menyerah. Guan Yu bersedia atas dasar 3 kondisi: Guan Yu takluk kepada kekaisaran Han, bukan kepada Cao Cao, Kedua istri Liu Bei harus dilindungi dan diberi penghidupan yang layak, Guan Yu akan segera meninggalkan Cao Cao setelah tahu keberadaan Liu Bei.

Dengan kondisi itu, Guan Yu dapat menyerah tanpa melanggar sumpah saudara. Cao Cao dengan gembira menyanggupinya. Bahkan Guan Yu diberi banyak hadiah, yang hampir semuanya ia kembalikan ke Cao Cao kecuali kuda merah, kuda andalan yang sebelumnya dimiliki oleh Lu Bu.(*)


Informasi Seputar Tiongkok